Peningkatan Kualitas Pembelajaran dengan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) SMP Al-Fajar Ciparay
Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan relevansi pembelajaran di era digital, Tim Pengabdian Masyarakat Telkom University yang terdiri dari Ekmal Reyhan Tarihoran, Amanda Kayla P.W, Fadlil Taufani Tsamarrah, Celenie Patrisse Stephania, dan Marchelle Fernanda Pratama menyelenggarakan kegiatan pelatihan kepada para pendidik di SMP Al-Fajar Ciparay pada hari Senin, 9 Desember 2024, pukul 08.30 – 12.00 WIB.
Kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang Artificial Intelligence (AI), telah membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, implementasi AI dalam dunia pendidikan masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya pengetahuan teknis di kalangan pendidik dan kesenjangan akses teknologi. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan yang sistematis untuk memberdayakan guru dalam memanfaatkan AI sebagai alat pembelajaran.
Tujuan program ini adalah memberikan pemahaman dasar mengenai konsep Artificial Intelligence (AI) kepada para pendidik, meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan alat berbasis AI untuk pembelajaran interaktif dan personalisasi materi ajar, serta mengurangi beban administratif guru melalui pemanfaatan fitur otomatisasi berbasis AI.
Program ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan yang mencakup berbagai topik penting terkait AI dan penerapannya dalam pendidikan. Pertama, pelatihan dimulai dengan pengantar tentang AI yang meliputi pemahaman dasar, sejarah, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus membahas potensinya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selanjutnya, peserta diajak mengeksplorasi tantangan dalam dunia pendidikan dan bagaimana AI dapat menjadi solusi, seperti melalui personalisasi pembelajaran, automasi tugas administratif, dan peningkatan keterlibatan siswa.
Pada tahap penerapan praktis, peserta akan mempelajari cara menggunakan AI untuk membuat soal dan materi interaktif dengan alat seperti ChatGPT dan Quizizz, serta mengotomasi penilaian tugas menggunakan aplikasi seperti Grammarly dan Turnitin. Pelatihan juga mencakup langkah-langkah implementasi AI dalam pendidikan, dimulai dari identifikasi kebutuhan, pemilihan alat AI yang tepat, hingga integrasi dengan metode pembelajaran tradisional. Akhirnya, program ini ditutup dengan pembahasan mengenai etika dan tantangan dalam penggunaan AI, termasuk privasi data siswa dan kendala akses teknologi di lingkungan pendidikan.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan guru mampu mengintegrasikan teknologi AI ke dalam pembelajaran secara efektif, sehingga meningkatkan efisiensi kerja melalui otomatisasi tugas-tugas rutin. Selain itu, siswa dapat merasakan pengalaman belajar yang lebih menarik, interaktif, dan relevan. Secara keseluruhan, implementasi teknologi AI dalam dunia pendidikan tidak hanya membantu guru dalam mengoptimalkan waktu dan tenaga, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman.